News & Research

Reader

Rumor Abu Dhabi Islamic Bank Mau Masuk, Saham BSI (BRIS) Menghijau
Thursday, April 18, 2024       10:02 WIB

IDXC hannel - Saham emiten bank syariah BUMN PT Bank Syariah Indonesia Tbk () atau BSI menguat pada perdagangan Kamis (18/4/2024).
Ini seiring adanya kabar pasar soal bank syariah terbesar di Abu Dhabi, Abu Dhabi Islamic Bank ( ADIB ) yang berencana membeli saham senilai sekitar USD1,1 miliar atau setara Rp17,8 triliun.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.45 WIB, saham melonjak 2,02 persen ke level Rp2.530 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp26,69 miliar dan volume perdagangan 10,54 juta saham.
Saham rebound dari koreksi dua hari sebelumnya di tengah gejolak pasar saham menyusul memburuknya sentimen geopolitik dan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Saham masih dalam momentum uptrend sejak awal tahun yang membuat kinerjanya menjulang 45,40 persen year to date (YtD).
Melansir  Reuters , akuisisi ADIB tersebut bertujuan untuk masuk ke dalam pasar yang sedang berkembang pesat di Asia Tenggara.
Abu Dhabi Islamic Bank disebut berpotensi mengakuisisi sebesar 15% saham BSI dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ().
"Hal itu merupakan salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan oleh Abu Dhabi Islamic Bank," kata sumber  Reuters  yang tidak disebutkan namanya, dikutip Kamis (18/4/2024).
Sumber-sumber tersebut mengatakan bahwa pembicaraan dan pertimbangan mengenai akuisisi masih dalam tahap awal dan tidak ada jaminan bahwa kesepakatan akan diselesaikan.
Namun demikian, setelah laporan Reuters dipublikasikan, Abu Dhabi Islamic Bank membantah bahwa mereka sedang melakukan negosiasi untuk mengakuisisi saham BSI. Sementara, BRI tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
"Apa yang dapat kami sampaikan adalah bahwa informasi di atas adalah domain pemegang saham kami," ujar Sekretaris Perusahaan BSI, Gunawan Hartoyo.
BSI telah memperluas kehadirannya di Timur Tengah, setelah membuka kantor perwakilan di Dubai International Financial Center pada awal Januari 2022 dan memperoleh persetujuan pada Agustus tahun lalu untuk menjadi cabang penuh.
Sementara ADIB yang memiliki aset 192,8 miliar dirham (USD52,51 miliar) pada akhir Desember tahun lalu, memiliki kehadiran di luar negeri di berbagai negara termasuk Arab Saudi, Inggris, dan Mesir.
Jika kesepakatan ini terwujud, maka akan menjadi salah satu transaksi perbankan terbesar di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir.

Sumber : idxchannel.com

powered by: IPOTNEWS.COM